Doa Dan Ikhtiar

Assalamu'alaikum Wr.Wb.


Saudaraku, seringkali kita salah paham mengenai kewajiban berdoa dan keharusan berusaha. Kita terkadang menyangka bahwa doa bisa menghasilkan sesuatu tanpa usaha. Sikap seperti ini membuat kita malas dan fatalis (walaupun dalam kasus tertentu, Allah Azza wa Jalla sering kali menunjukan keajaiban doa). Sebaliknya, usaha yang tidak di-iringi doa akan berkurang keberkahannya sebab ketika keberhasilan ada dalam genggaman, kita bisa jadi jumawa. Kita menyangka bahwa tangan kita bisa mengucurkan rezeki dari langit tanpa bantuan siapa pun.

Saudaraku, ketahuilah; doa yang dipanjatkan baru akan mencapai hasil maksimal apabila dibarengi atau diikuti dengan usaha kita, atau lazim disebut dengan ikhtiar. DOA itulah yang “mengantarkan” usaha manusia kepada Allah Azza wa Jalla, di samping bentuk kepasrahan kepada-Nya.

Saudaraku, yang sering terjadi, kita lebih mengedepankan doa daripada usaha. Kita menantikan keajaiban dan mukjizat. Sesungguhnya kita menipu diri dengan pura-pura yakin bahwa Allah Maha Mengabulkan doa. Padahal, sebenarnya kita sedang menutupi ketidaksungguhan dalam berusaha. Ingatlah saudaraku, Allah Azza wa Jalla tidak akan mengubah kondisi atau keadaan seseorang atau suatu masyarakat apabila orang atau masyarakat itu tidak mau mengubah sendiri keadaannya. Ini kita ketahui melalui firman Allah dalam Al-Quran Surah Al-Ra'd [13] : 11.

“Sesungguhnya, Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”.

Saudaraku, ada kesalahkaprahan yang menjurus ke arah syirik. Kita sering menganggap obat atau dokter sebagai penyembuh. Jika kita sakit kepala, kita yakin tidak akan sembuh apabila belum minum obat merek tertentu, misalnya. Jika maag kambuh, kita baru bisa sembuh apabila sudah ditangani oleh dokter Fulan, umpamanya. Kita lupa bahwa obat dan dokter hanyalah sekedar ikhtiar, sedangkan hakikat penyembuhnya adalah Allah.

Dalam literatur sufi, ada kisah menarik bagaimana Allah Azza wa Jalla “menegur” Nabi Musa a.s.
Pada suatu ketika, Nabi Musa a.s. sakit gigi. Sudah berbagai macam obat dicoba, tetapi hasilnya belum terlihat juga. Akhirnya, Nabi Musa a.s. berdoa kepada Allah agar sakitnya itu disembuhkan. Allah menyuruh Nabi Musa a.s. mencabut sebatang rumput yang tumbuh didekatnya, lalu meneteskan air yang ada dipangkalnya ke gigi yang sakit. Tanpa membuang waktu lagi, Nabi Musa a.s. mencabut rumput itu dan meneteskan air dari pangkalnya ke giginya yang sakit. Dan, keajaiban pun terjadi! Dengan kehendak Allah, gigi Nabi Musa a.s. yang sakit sembuh seketika.

Sekian lama kemudian, gigi itu sakit lagi. Ingat peristiwa yang lalu, Nabi Musa a.s. dengan serta-merta mencabut rumput seperti yang dahulu Allah perintahkan. Namun, setelah Nabi Musa a.s. melakukan prosesi pengobatan seperti yang pernah dilakukan tempo hari, sakit giginya tetap tidak sembuh-sembuh juga.

Saat itulah, Allah “meluruskan” Nabi Musa a.s., “Wahai Musa, dulu, engkau lakukan itu karena Aku. Namun kini, engkau lakukan itu karena rumput. Ingatlah, wahai Musa, Akulah yang menyembuhkan gigimu, bukan tetesan air dari batang rumput itu!”

Benar, Saudaraku, Allahlah yang menyembuhkan semua penyakit. Namun sekali lagi, keyakinan itu tidak boleh menutup keharusan kita berusaha mencari obat. Kalau kemudian setelah berdoa dan berusaha -atau berusaha dan berdoa- penyakit yang kita derita tidak juga kunjung sembuh, kita harus yakin bahwa Allah sedang memberikan hal yang paling baik buat kita. Bisa saja dengan sakit itu, Allah sedang menghapuskan dosa-dosa kita. Atau, bisa juga Allah sedang mengangkat derajat kita. Oleh karena itu, Dia menguji kita dengan sesuatu yang tidak menyenangkan. Seperti yang selama ini dikiaskan oleh guru-guru ngaji kita; kalau kita mau naik kelas, selalu didahului dengan ujian. Dari situlah akan terlihat, siapa yang berhak naik kelas, siapa yang harus tinggal kelas.

Wallahu'alam bish-shawab

Wassalamu'alaikum Wr.Wb.
Previous
Next Post »

3 komentar

Click here for komentar
Unknown
admin
Rabu, September 23, 2015 ×

Subhanallah renungan yg bermanfaat (y)

Reply
avatar
fa
admin
Rabu, September 23, 2015 ×

Bermanfaat kali ini gan, bismillah :)

Reply
avatar
Unknown
admin
Rabu, September 23, 2015 ×

bermanfaat banget gan thanks ya :')

Reply
avatar
Thanks for your comment