Tempat Kembali Manusia

Assalamu’alaikum warohmatullaahi wabarokaatuh…

 Tempat kembali manusia
Saudaraku, kita tertawa dan menangis di dunia ini. Kelak, kita akan tertawa dan menangis di tanah pekuburan. Bedanya, ketika kita di dunia, tertawa dan menangis [senang dan sedih] ada batasnya, namun ketika kematian datang, tertawa dan menagisnya kita akan abadi sifatnya.

Saudaraku, sungguh, lebih baik bersusah-susah di dunia, daripada bersenang-senang kelewat batas di dunia, akan tetapi beroleh kepayahan dan derita setelah kematian.

Saudaraku, kalau kita tahu bahwa kematian itu begitu dekat, tentu kita akan menjadi orang yang paling sibuk mengumpulkan amal. Tidak engkau, tidak pula diriku. Tapi sayang, mata kita tertutup kilauan dunia, dan tertipu kesibukan dunia. Kita sibuk dengan dunia hanya untuk dunia saja. Mestinya kita sibuk dengan dunia, untuk dunia dan akhirat kita kelak.

Saudaraku, kalau kita tahu kita akan hidup di balik perut bumi, tentu kita akan menjadi orang paling dermawan di muka bumi ini, sesuai dengan kapasitas rizki yang kita miliki. Sebab, tiada satupun manusia yang menjadi penghuni kubur dengan ikut membawa serta hartanya. Tidak ada, saudaraku.

Saudaraku, penyesalanlah yang ada bila ternyata kita menjadi penghuni kubur dengan sedikit amal. Sedikitnya amal, tentu tidak sebanding dengan banyaknya dosa yang telah kita perbuat. Lalu, siapakah yang akan membela kita kelak? Tidak ada, saudaraku, tidak ada.

Maka bumi berseru kepada manusia, mengingatkan, bahwa tempat kembalinya manusia adalah di perut bumi.
“Yabna adama tas’a ‘ala dzabri wa mashiruka fi bathni”, wahai anak Adam, engkau berjalan di atas punggungku, sedangkan tempat kembalimu di dalam perutku…

Wallahua’lam bish-shawab
Wassalamu’alaikum warohmatullaahi wabarokaatuh…
Previous
Next Post »

2 komentar

Click here for komentar
Unknown
admin
Kamis, September 17, 2015 ×

mantaaaap , keren artikelnya gan

Reply
avatar
Thanks for your comment